PENGEMBANGAN PERMAINAN KARTU KIMIA “CHEMUNO CARD GAMES” BERBASIS “CHEMISTRY TRIANGLE”

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

ALHAMDULILLAH , TERIMAKASIH BANYAK ATAS ANTUSIAS PEMBACA TERKAIT PERMAINAN KARTU KIMIA “CHEMUNO CARD GAMES” YANG PERNAH SAYA BUAT SEBELUMNYA.

NAH , PADA POSTINGAN KALI INI SAYA AKAN MEMPERKENALKAN PENGEMBANGAN TERBARU DARI KARTU KIMIA CHEMUNO YANG SAYA KOMBINASIKAN DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KIMIA YAITU CHEMISTRY TRIANGLE (SEGITIGA KIMIA)

YUK …. SIMAK BAHASAN DIBAWAH INI

Pendekatan chemistry triangle menurut Johstone (2000) yaitu gambaran pemahaman kimia dalam bentuk makroskopis, submikroskopis, dan simbolik. Pendekatan ini sangat mendukung proses pembelajaran agar siswa memiliki gambaran sebuah konsep kimia secara nyata/real.

Chemuno Card Games merupakan permainan kartu yang memiliki kesamaan dengan permainan kartu UNO. Paket kartu chemuno terdiri dari 81 kartu unsur kimia dan 5 kartu tambahan yang disebut kartu chemuno-act. Jumlah kartu secara keseluruhan yaitu 108 kartu, yaitu 81 kartu unsur chemuno kecuali golongan lantanida dan aktinida, 27 kartu chemuno-act (4 kartu stop/skip, 5 kartu kesetimbangan kimia/reverse card, 8 kartu mendeleev/wild card dan 10 kartu ionisasi unsur (-1 dan -2)/draw to card. Kartu chemuno menggunakan material kertas yang berkualitas dan tahan lama, penuh warna, mudah dibaca, dan memiliki tambahan informasi aplikasi unsur dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga secara visual permainan ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan mampu memahami tabel periodik unsur dengan baik.

Setiap kartu unsur chemuno memiliki pendekatan chemistry triangle, yaitu informasi terkait nomor atom unsur, nomor massa unsur, gambaran molekul unsur, gambaran nyata mineral unsur serta implementasi unsur dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kartu chemuno-act dikaitkan dengan simbol-simbol dalam pelajaran kimia, yaitu kartu ionisasi unsur (-1 dan -2)/draw to card, kartu kesetimbangan kimia/reverse card, kartu mendeleev (penemu tabel periodik unsur)/wild card.

NOTE : BAGI PARA PEMBACA YANG MENGINGINKAN PENJELASAN DETAIL TENTANG PERMAINAN INI, SILAHKAN DOWNLOAD ARTIKEL JURNAL YANG SUDAH SAYA PUBLISH. BERIKUT FILENYA :

Cite This Paper in the following Citation Styles


(a): [1] Ira Mahartika, Neti Afrianis, Heppy Okmarisa, Niki Dian Permana Putra, Diniya, Aldeva Ilhami, Neni Hermita ,
“A Modification of UNO Games: ‘Chemuno Card Games (CCG)’ Based on ‘Chemistry Triangle’ to Enhance
Memorization of the Periodic Table,” Universal Journal of Educational Research, Vol. 8, No. 12B, pp. 8411-8419, 2020.
DOI: 10.13189/ujer.2020.082647.
(b): Ira Mahartika, Neti Afrianis, Heppy Okmarisa, Niki Dian Permana Putra, Diniya, Aldeva Ilhami, Neni Hermita
(2020). A Modification of UNO Games: “Chemuno Card Games (CCG)” Based on “Chemistry Triangle” to Enhance
Memorization of the Periodic Table. Universal Journal of Educational Research, 8(12B), 8411-8419. DOI:
10.13189/ujer.2020.082647.

UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN HUBUNGI AUTHOR DI EMAIL : iramahartika@gmail.com

PERMAINAN KARTU KIMIA UNO (CHEMUNO CARD GAMES)

PERHATIAN (BACA INI DULU YAA SEBELUM MASUK KE ARTIKELNYA) :

ALHAMDULILLAH BANYAK YANG ANTUSIAS DAN TERTARIK DENGAN PERMAINAN INI UNTUK DIJADIKAN SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA. HAL INI DIBUKTIKAN DARI BANYAKNYA EMAIL YANG MASUK DARI PARA PENDIDIK DAN PENELITI DI SELURUH INDONESIA BAHKAN LUAR NEGERI .

TERIMAKASIH ATAS APRESIASINYA TERHADAP PERMAINAN INI.

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Senang bisa kembali mengisi website ini dari rentetan kegiatan yang “seabreg” , full day out …… dan akhirnya sedikit lega untuk bisa meluangkan waktu untuk share ilmu dengan temen-temen semua .

Kali ini saya mau share tentang permainan kimia. Nah, biasanya kalau udah dengar “KIMIA” ,, langsung persepsinya itu ke jenis zat yang membahayakan, kemudian juga kimia itu SUSAAAAHH. Ya gak sih ??? Kimia bikin mumet, rudet, apapun deh pokonya malesin banget sama kimia.

Tp tenang aja, kali ini saya mau bikin kimia itu menyenangkan, enjoy dan happy pastinya. Yappp tentunya saya membuat pembelajaran kimia yang menyenangkan dalam bentuk permainan. Tau dong yaa kalo permainan itu mengasyikkan, yaahh biasanya digunakan untuk mengisi waktu luang dirumah, ditempat kerja, and everywhere

Oke lets see

Awalnya saya terinspirasi dari jurnal internasional kimia .

Permainannya itu adalah UNO (^_^)

Pada tau permainan “UNO” gak ??? ,, pastinya tau dong…

Kalau ga tau googling deh (peace) 😀

Okay langsung ke topik pembicaraan aja yaaa ….

Jadi , ini permainan UNO nya itu saya beri nama “ChemUno” , kenapa saya beri nama ChemUno , ada alasannya nih :

1. Karena permainan ini hampir sama dengan permainan UNO, dan tentunya dimainkan dalam pembelajaran kimia jadi dinamakan ChemUno (Chemistry UNO).

Langsung saja yaa ,, saya jelasin selengkapnya …

ChemUno adalah permainan kartu yang mirip dengan UNO, yang dapat dimainkan oleh 2-10 pemain. Ada 117 kartu dibagi dalam kartu biasa dan kartu aksi. Kartu biasa (90 kartu) berisi simbol setiap unsur dari tabel periodik (kecuali unsur lantanida dan aktinida). Kartu aksi (27 kartu) dirancang untuk membuat permainan lebih menarik untuk dimainkan, terdiri dari 4 kategori :

Kartu Skull                              : 4 kartu

Kartu Equiblirium reaction   : 5 kartu

Kartu Mendeleiev                    : 8 kartu

Kartu Electron ionization      : 10 kartu

ChemUno (1)

Bentuk desain “kartu biasa” “ChemUno”

Skull

“Kartu Aksi” Skull dan Equiblirium Reaction

Mendeleiv

“Kartu Aksi” Mendeleiv dan Electron Ionization 1e

Electron Ionization

“Kartu Aksi” Electron Ionization 2e

FUNGSI KARTU AKSI :

Adapun fungsi dari kartu aksi ini adalah :

  • Kartu Electron Ionization : Kartu ini mengharuskan untuk mengambil satu atau dua kartu sesuai dengan jumlah elektron yang terlibat (satu kartu untuk -1 atau dua kartu untuk -2). Efeknya, pemain yang mengeluarkan kartu ini, pemain sesudahnya harus mengambil satu kartu atau dua kartu dari kartu ambilan (draw pile).
  • Kartu Equiblirium Reaction : Kartu yang bertanda (⇄). Kartu ini mengubah arah permainan, misalnya yang awalnya searah jarum jam menjadi berlawanan arah jarum jam.
  • Kartu Skull : Kartu Tengkorak. Apabila ada pemain yang mengeluarkan kartu ini, maka pemain sesudahnya akan dilewati atau di-skip, jadi dia kehilangan kesempatan membuang kartu.
  • Kartu Mendeleiv : Kartu ini memungkinkan pemain untuk memilih periode baru atau golongan untuk pemain selanjutnya dalam permainan. Hal ini juga dapat digunakan pada awal permainan. Kartu ini diperkenalkan untuk pengakuan pencipta tabel periodik, Dmitri Mendeleiev, dan wajahnya digambarkan dalam kartu tersebut.

CARA BERMAIN :

  • Pertama-tama kartu di shuffle secara random. Ada dua tipe kartu pada permainan ini yaitu kartu biasa (chemical cards) dan kartu aksi (nonchemical meaning cards). Kartu biasa adalah kartu yang berisi nama unsur dalam tabel periodik, sedangkan kartu aksi adalah kartu sebagai petunjuk di dalam permainan (kartu skull, equiblirium reaction, mendeleiv dan electron ionization).
  • Kartu dibagi perorang dengan tiap orang mendapat 6 kartu. Sisa kartu kemudian diletakkan tertutup untuk membuat “kartu ambilan” (draw pile). Jangan lupa ambil satu kartu untuk memulai yang kita sebut “kartu buangan” (discard pile). Kartu buangan harus kartu biasa (chemical cards), bukan kartu aksi (nonchemical meaning cards), kalau misalnya itu adalah kartu aksi, maka diambil kembali sampai terbuka kartu biasa, kartu aksi dikembalikan lagi ke dalam tumpukan kartu.
  • Satu pemain mengawali permainan. Pemain pertama tersebut harus “membuang” kartu yang sesuai berdasarkan golongan yang sama atau periode yang sama dengan kartu buangan tersebut. Misal kartu buangan adalah Cl, maka jika berdasarkan golongan maka urutannya, F, Br, I, At, atau Uus atau dengan periode yang sama urutannya Na, Mg, Al, Si, P, S, atau Ar.
  • Jika tidak ada, maka silakan ambil satu kartu dari kartu ambilan (draw pile), ingat hanya satu kartu. Apabila kartu yang kamu ambil ternyata bisa “dibuang”, maka buanglah kartu itu. Misalnya kamu ambil kartu dan ternyata mendapatkan Br, maka ia bisa dibuang (karena kartu buangannya Cl). Jika tidak bisa, tetap simpan kartu itu, dan lanjut pemain berikutnya.
  • Pemain berikutnya melanjutkan permainan dengan urutan searah jarum jam.
  • Permainan dilanjutkan sampai ada salah satu pemain yang kartunya habis .

Sebenarnya permainan ini simpel dan akan lebih seru jika di mainkan. Eitss, boleh juga dijadikan referensi bagi temen-temen yang ingin menjadikannya sebagai Judul Skripsi (S1), Tesis (S2), ataupun Disertasi (S3) khususnya bagi yang mengambil jurusan pendidikan kimia. Permainan ini bisa digunakan dalam pembelajaran kimia pada materi “Tabel Periodik Unsur”. Ini merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran kimia, agar kimia itu menjadi menyenangkan untuk dipelajari.

Nah ,, UNTUK PENJELASAN LEBIH LANJUT HUBUNGI AUTHOR

EMAIL : iramahartika@gmail.com

************************************************

“NOTE : NANTIKAN POSTINGAN TERBARU DARI SAYA TENTANG DESAIN DAN TEKNIK BARU DARI PERMAINAN CHEMUNO INI (COMING SOON) . TENTUNYA LEBIH LENGKAP SEKALIGUS DENGAN TUTORIAL PERMAINANNYA” 

 

 

Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase (LC 5E) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi di Kelas X MA Darul Hikmah Pekanbaru

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Dewasa ini pendidikan nasional sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapatkan penanganan secepatnya di antaranya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang bermartabat, unggul dan berdaya saing. Dengan kata lain, pendidikan harus di desain yang konkrit dan riil untuk mempersiapkan generasi bukan sekedar bertahan hidup dalam era globalisasi tetapi juga untuk menguasai globalisasi. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah dilakukan perubahan dan perbaikan guna meningkatkan mutu pendidikan. Ada tiga hal utama yang perlu dilakukan dalam pembaharuan pendidikan, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektivitas metode pembelajaran.

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan pembelajaran berorientasi pada paradigma konstruktivistik. Pembelajaran konstruktivistik merupakan suatu pembelajaran dengan siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan pemahamannya terkait dengan belajar mengajar sains, termasuk Kimia. Adanya paradigma konstruktivistik berpengaruh kepada strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator dan siswa sebagai pembelajar aktif sehingga pembelajaran tidak berpusat kepada guru tetapi berpusat pada siswa (student centered).

Adapun materi pembelajaran kimia di kelas X semester 1 terdiri dari beberapa pokok bahasan, salah satunya adalah pokok bahasan tata nama senyawa dan persamaan reaksi. Tata nama senyawa dan persamaan reaksi merupakan suatu materi pembelajaran kimia yang bersifat hafalan. Sistem hafalan ini sering sekali membuat siswa menjadi kurang aktif dan merasa bosan dalam proses pembelajaran. Pada umumnya mereka hanya menghafal materi tersebut dan kurang memahami apa yang mereka hafal.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran kimia, model pembelajaran Learning Cycle ini belum pernah diterapkan pada pokok bahasan tata nama senyawa dan persamaan reaksi di kelas X MA Darul Hikmah Pekanbaru. Permasalahan yang lain adalah masalah hasil belajar yang kurang memuaskan dalam pembelajaran kimia. Hasil belajar yang kurang memuaskan ini mengindikasikan siswa mengalami kesulitan belajar. Kemudian, pada proses pembelajaran siswa kurang kreatif sebab banyak berpusat pada guru (teacher centered) sehingga pembelajaran bersifat monoton. Hal ini menyebabkan berkurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar masih belum memuaskan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu metode yang dapat membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pembelajaran Learning Cycle sangat cocok digunakan untuk mengajarkan materi yang banyak melibatkan konsep, prinsip, aturan serta perhitungan secara matematis. Sehingga sesuai jika diterapkan pada pokok bahasan tata nama senyawa dan persamaan reaksi yang memerlukan suatu pemahaman konsep.Learning Cycle yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu Learning Cycle yang terdiri dari 5 fase, yaitu fase pembangkitan minat (Engangement), eksplorasi (Exploration), fase penjelasan (Explaination), fase penerapan konsep (Elaboration) dan fase evaluasi (Evaluation). Dalam model pembelajaran ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 2-4 siswa dan bekerja sama dalam masing-masing kelompok yang sebelumnya telah mendapatkan arahan dari guru dengan memberikan apersepsi terhadap pembelajaran tersebut dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Kemudian siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) berdasarkan kemampuan awal mereka masing-masing tanpa langsung mendapatkan penjelasan dari guru, sehingga siswa didorong untuk menciptakan hipotesis baru terhadap pembelajaran dan mencoba mencari pemecahan masalah dengan teman sekelompok. Selanjutnya siswa mempresentasikan hasil yang mereka dapat dengan kalimat mereka sendiri, sehingga siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Aktivitas dalam pembelajaran Learning Cycle inilebih banyak ditentukan oleh siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dan terciptanya suasana yang kondusif terhadap siswa itu sendiri. Dalam proses pembelajaran Learning Cycle setiap fase dapat dilalui jika konsep pada fase sebelumnya sudah dipahami. Setiap fase yang baru dan sebelumnya saling berkaitan sehingga membuat siswa lebih mudah mengerti dan memahami materi.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik dan merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase (LC 5E) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi di Kelas X MA Darul Hikmah Pekanbaru”

NOTE :

UNTUK PENJELASAN LEBIH LANJUT HUBUNGI AUTHOR DI :

EMAIL : iramahartika@gmail.com

RAHASIA DI BALIK MATERI

 RAHASIA DI BALIK MATERI

Manusia berhubungan dengan alam semesta hanya melalui pancaindra mereka. Tak seorang pun yang dapat mencapai wujud ”dunia luar” yang sesungguhnya, melebihi dari yang dapat dirasakan oleh indranya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa dunia ini tidaklah berbeda dari apa yang kita rasakan melalui indra itu? Film ini mengajak Anda merenungkan pertanyaan penting ini. Saat Anda menyaksikan film ini, akan Anda pahami betapa paham materialis telah keliru karena mengingkari keberadaan Allah dengan menganggap bahwa keberadaan materi bersifat mutlak.

Film ini didasarkan atas buku “Timelessness and the Reality of Fate” (”Ketiadaan Waktu dan Hakikat Takdir”) karya Harun Yahya . 

SELAMAT MENYAKSIKAN ….

SEMOGA BERMANFAAT 🙂

ARSITEK-ARSITEK DI ALAM

ARSITEK-ARSITEK DI ALAM

Lebah madu, yang membuat sarang sempurna berbentuk segi enam;berang-berang, yang membangun bendungan berdasarkan perhitungan teknis yang hebat; rayap, si buta yang mampu mendirikan gedung-gedung pencakar langit yang tidak sederhana; burung penganyam, yang menganyam sarangnya dari helaian rumput dengan teknik khusus; tawon kertas, yang membangun blok-blok pemukiman bertingkat dari kertas; laba-laba, si ahli pembuat sarang dari bahan superkuat; dan ribuan arsitektur ulung lainnya di alam …

Dalam film ini, Anda akan menyaksikan arsitek-arsitek mengagumkan di alam ini. Selamilah keajaiban pada sifat, ciri dan keahlian yang telah Allah ilhamkan pada aneka satwa ini .

SUBHANALLAH ……

MAHA BESAR ALLAH ATAS SEGALA PENCIPTAANNYA DI LANGIT DAN DI BUMI INI .

SELAMAT MENYAKSIKAN “ARSITEK-ARSITEK DI ALAM”

KEAJAIBAN PENCIPTAAN MANUSIA

KEAJAIBAN PENCIPTAAN MANUSIA

Dibawah ini kita akan saksikan bagaimana Allah menciptakan manusia dan tahap-tahap apa saja yang dilalui sampai terbentuk wujud manusia . Video ini disadur  dalam buku “The Miracle of Man’s Creation” by HARUN YAHYA ……

Awalnya manusia terbentuk dari 2 sel yang membelah menjadi 4 , kemudian menjadi 8 dan 16, sel-sel ini terus berkembang sampai terbentuk manusia. Penjelasan selanjutnya silahkan saksikan video dibawah ini :

SELAMAT MENYAKSIKAN “KEAJAIBAN PENCIPTAAN MANUSIA”

SEMOGA BERMANFAAT BAGI SEMUA 🙂

Multiple Intelligence

MULTIPLE INTELLIGENCE
(KECERDASAN MAJEMUK)

A. INTELEGENSI PADA MANUSIA

Manusia diciptakan dan dengan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kecerdasan sebagai suatu kemampuan ini pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kecerdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beradab.
Adapun kecerdasan atu inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb :
a. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun.
b. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah.
c. Kemampuan menalar secara deduktif, yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail.
d. Kemampuan menalar secara induktif, yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili.
e. Kemampuan mengembangkan konsep, yaitu kemampuan seseorang memahami suatu cara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian.
f. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan-kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
Menurut Gardner, kecerdasan adalah kemampuan seseorang yang dapat dikembangkan dengan berbagai cara asal didukung dengan kondisi lingkungan yang kondusif. Kecerdasan bukanlah suatu benda yang tidak dapat bergerak tumbuh. Ia dapat tumbuh berkembang dengan baik atau bisa juga mati. Dengan perlakuan yang benar, kecerdasan menjadi kemampuan yang sangat berharga pada diri manusia. Pendidikan adalah salah satu cara yang dapat membangkitkan kecerdasan kita. Baik itu pendidikan formal, informal, ataupun nonformal. Melalui proses pendidikan, kecerdasan majemuk siswa yang menonjol dapat dikembangkan dan dimaksimalkan. Sementara dalam waktu yang sama, pendidikan haruslah dapat membantu siswa mengembangkan kecerdasan yang kurang menonjol. Hal ini bertujuan agar kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki siswa—yang menonjol atau pun tidak—dapat membantu siswa dalam menghadapi persoalan hidupnya. Lanjutkan membaca “Multiple Intelligence”

QUANTUM TEACHING AND LEARNING

QUANTUM TEACHING DAN LEARNING

A. PENDAHULUAN

Salah satu faktor yang mepengaruhi kualitas atau mutu pendidikan adalah kompetensi siswa. Sementara itu, kompetensi siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri siswa, seperti intelegensi, minat, motivasi dan faktor lingkungan seperti guru, kurikulum, fasilitas, dan lain-lain. Salah satu faktor yang banyak mempengaruhi proses dan kualitas pengajaran adalah faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, yaitu motivasi belajar siswa, oleh karena itu guru harus mampu menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembangan belajar siswa, termasuk dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar.
Sekolah sebagai wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu mempersiapkan sekolah dengan segala sarana maupun prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Kurikulum yang telah direvisi menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya satu arah dari guru saja melainkan dua arah, timbal balik antara guru dan siswa. Dalam komunikasi dua arah tersebut guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan siswa, sebaliknya siswa diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional.

B. SEJARAH PEMBELAJARAN QUANTUM

Bobbi DePorter adalah seorang tokoh utama dibalik pembelajaran, seorang ibu rumah tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang pembelajaran. Dialah perintis, pencetus, dan pengembang utama pembelajaran.
Semenjak tahun 1982 DePorter mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran di Super Camp, sebuah lembaga pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian California, Amerika Serikat. Super Camp sendiri didirikan atau dilahirkan oleh learning forum, sebuah perusahahan yang memusatkan perhatian pada hal-ihwal pembelajaran guna pengembanga potensi diri manusia. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon, dan Sarah Singer Nourie, DePorter secara terprogram dan terencana mengujicobakan gagasan-gagasan pembelajaran kepada para remaja di Super Camp pada awal 1980an. Di SuperCamp inilah prinsip-prinsip dan metode-metode quantum learning menemukan bentuknya.
Dia belajar dari Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun dapat ,memberikan sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain dari suggestology adalah accelerated learning (pemercepatan belajar).
Kemudian metode pembelajaran merambah ke berbagai tempat dan bidang kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting), lingkungan bisnis, lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas (sekolah). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pembelajaran merupakan falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.
Quantum teaching dan learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Bobbi DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat. Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya. Pola teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Sementara itu, learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan. Jadi, teaching diperuntukkan guru dan learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar. Sebagai guru, Ibu tentunya perlu mendalami keduanya agar bisa menyerap konsep secara utuh dan terintegrasi.
Dalam pembelajaran, guru sangat diharapkan sebagai aktor yang mampu memainkan berbagai gaya belajar anak, mengorkestrakan kelas, menghipnotis kelas dengan daya tarik, dan menguatkan konsep ke dalam diri anak. Prinsipnya, bawalah dunia guru ke dunia siswa dan ajaklah siswa ke dunia guru. Dalam teaching, tidak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah siswa yang belum berkembang karena titik sentuhnya belum cocok dengan titik sentuh yang diberikan guru. Berarti, guru perlu penyesuaian sesuai dengan kondisi siswa dengan berpedoman pada segalanya bertujuan, segalanya berbicara, mengalami sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan rayakan.
Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja selain siswa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu dengan cara learning. Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan suasana yang menyenangkan. Lanjutkan membaca “QUANTUM TEACHING AND LEARNING”